Inflasi rata-rata berada di 0,7% di tahun 2019 dan Bank Negara Malaysia memperkirakan inflasi rata-rata berada lebih tinggi atau moderat di tahun 2020.

BNM terakhir memangkas suku bunga di bulan Mei sebesar 25 Bps untuk meningkatkan pertumbuhan karena kekhawatiran terhadap permintaan global.

Bank mengharapkan pertumbuhan bisa meningkat perlahan dengan dukungan dari pengeluaran swasta, permintaan eksternal yang meningkat, dan pemulihan di seluruh aktivitas investasi.

Para ekonom menganggap penurunan suku bunga ini lebih awal dari yang diharapkan tapi akan membantu meningkatkan efek stimulus dari penurunan di bulan Mei dan memberi dukungan lebih untuk pertumbuhan di sepanjang tahun.

“Risiko penurunan pertumbuhan tetap ada. Ini mencakup ketidakpastian dari berbagai negosiasi perdagangan, risiko geopolitis, pertumbuhan yang lebih lemah dari prediksi di partner dagang besar, dan faktor domestik yang mencakup lemahnya sektor komoditas dan penundaan implementasi proyek,” pihak bank memberikan pernyataan.